Selebkita.com - Pandemi covid 19 yang tengah berlangsung menyebabkan roda perekonomian lumpuh. Apalagi banyak masyarakat yang menolak untuk melakukan vaksinasi.
Pemerintah juga membuat aturan bahwasanya setiap orang yang telah melakukan vaksinasi akan diberikan sebuah sertifikat vaksin.
Walaupun tidak secara cetak tetapi hal ini dapat diunduh secara elektronik.
Sertifikat vaksin dinilai begitu penting karena dapat digunakan untuk dokumen perjalanan.
Sementara pandangan berbeda justru disampaikan oleh Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP.
Dosen ahli jantung yang juga sempat menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut sebaliknya.
Menurutnya sertifikat vaksin ini justru tidak diperlukan.
“Sertifikat vaksin itu menurut saya tidak perlu karena vaksin itu tujuannya untuk herd immunity bukan perlindungan perseorangan,” ujar Siti Fadhilah dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Kamis, (08/07/2021).
Karena menurutnya selain melakukan vaksinasi setiap orang juga pastinya harus berupaya dalam meningkatkan daya imun.
Salah satunya adalah dengan rajin berolahraga ataupun mengkonsumsi berbagai makanan sehat.
Siti Fatimah pernah mendengar ungkapan jika covid 19 akan mereda jika orang telah divaksinasi mencapai 70%. Karena hal ini dianggap akan dapat menurunkan dampak resiko penularan.
Pandangan Siti Fadhilah
Padahal tidak ada bukti valid ataupun hal yang bisa dipercayai mengenai ungkapan tersebut.
Akibatnya berbagai kondisi terburuk justru tengah dialami oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Salah satunya berdampak pada kondisi perekonomian yang ambruk.
“Yang penting, ekonomi harus mulai berjalan dari sekarang jangan besok. Kita harus siap imunitas tubuh,” lanjut Siti Fadhilah.
Siti Fadhilah menegaskan jika sebuah perekonomian akan berjalan jika manusia bergerak.
Yang artinya setiap orang pasti akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya jikalau mereka melakukan sebuah pergerakan.
Siti Fadhilah sendiri memang mempercayai keberadaan daripada covid 19.
Hanya saja ia tidak menyukai ada orang yang menganggap covid 19 ini sebagai sebuah konspirasi.
Walau pada kenyataannya memang ada segelintir pihak yang mungkin memanfaatkan momen ini. [*/Nlm]